Dia terlalu istimewa di mataku juga di hatiku... tak pernah jemu memandang walau setiap hari ada di depan mata... walau setiap hari mendengar suaranya. Namanya terpahat di jiwaku. Sanubariku penuh dengan senyuman jiwanya. Aku tak pernah jemu dengannya. Walau dalam marah, sedih, ketawa. Dialah di hati. Antara dulu dan selamanya adalah kami. Selalu merindui. Selalu mengingati. Namun, aku sunyi. Cuma aku saja yang merasakan semua itu. Mungkin. Cuma aku saja yang menjiwai semua itu... cuma aku saja................
Diakah? Diakah untukku?
No comments:
Post a Comment